Sabtu, 25 Juni 2011

Kasus Curanmor Tertinggi Di Kabupaten Tangerang

Kejahatan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di wilayah Kabupaten Tangerang tergolong paling tinggi, terutama di wilayah bagian Utara dan Barat. Kasus kejahatan ini sangat menjadi perhatian serius pihak aparat Polresta Tangerang Kabupaten .

Langkah penanganan preventif telah ditetapkan, yakni menindak tegas terhadap para pelaku. Demikian hal itu disampaikan Kepala Polresta Tangerang Kabupaten Komisaris Besar (Kombes) Wahyu Widada, yang mengatakan aksi Curanmor tengah menjadi trend dalam tindak kejahatan. Terutama di wilayah Kabupaten Tangerang bagian Utara dan Barat, seperti Balaraja dan Pasar Kemis .

"Dari survei yang kami lakukan, kejahatan seperti ini terjadi musiman dan biasanya lokasinya selalu berpindah-pindah dari satu kawasan ke kewasan lain. Kalau sekarang, tindak curanmor lagi trend diwilayah Barat dan Utara," ungkap Wahyu menjelaskan, Jumat (24/5).

Wahyu menjelaskan, berdasarkan hasil rapat koordinasi yang diterimanya dari masing-masing Polsek di wilayah hukumnya. Hampir sebagian besar wilayah di 29 kecamatan Kabupaten Tangerang ada laporan dari masyarakat. Terkait aksi Curanmor dan kondisi seperti ini membuat dirinya memberikan instruksi kepada seluruh jajaran petugas dan masyarakat.

"Kalau jumlah pastinya saya tidak tahu persis. Tapi, setiap hari selalu ada saja laporan kehilangan kenderaan dari wilayah-wilayah tersebut. Biasanya, curanmor terjadi di lokasi-lokasi publik, seperti parkir pertokoan yang tidak dijaga oleh petugas parkir," ujarnya.

Angka tindak kejahatan di wilayah hukum Kabupaten Tangerang masih terbilang tinggi. Dan,dari total tindak kriminalitas yang terjadi, tertinggi adalah kasus curanmor. Diyakini, penyebab utama tingginya kasus curanmor tersebut, lebih disebabkan oleh faktor ekonomi serta masih banyaknya jaringan penadah bagi kenderaan hasil kejahatan tersebut. Meski mengaku tidak hapal jumlah persis tindak kejahatan curanmor di wilayah-wilayah tersebut, namun Kapolres mengaku pihaknya memberi perhatian tersendiri untuk penanganan kasus curanmor tersebut.

Lebih jauh Kapolres mengatakan, pihaknya mengalami beberapa kendala dalam mengungkap laporan kasus curanmor tersebut. Diantaranya, minimnya saksi dalam laporan serta keterlambatan masyarakat dalam melaporkan peristiwa itu. Dia menambahkan juga ada beberapa kendala di lapangan untuk membekuk pelaku Curanmor.
"Umumnya, laporan curanmor yang kami terima minim saksi. Selain itu, tak jarang peristiwa curanmor itu baru dilaporkan lebih dari sepekan setelah kejadian. Kondisi ini tentu sangat menyulitkan kami saat melakukan pengusutan," tandasnya.

Untuk itu, Kapolres menghimbau kepada seluruh warga agar mau lebih responsif memerangi segala tindak kejahatan, khususnya curanmor. Caranya bisa dengan meningkatkan kewaspadaan, merespon setiap kasus kejahatan yang terjadi dengan cepat serta tidak memberi peluang bagi para pelaku kejahatan untuk berkembang biak.
"Jadi, kami harap warga jangan pernah mau membeli kendaraan yang tidak dilengkapi surat-surat, meski dijual jauh di bawah harga pasaran. Karena, hal itu bisa semakin membuat tindak kejahatan menjadi semakin berkembang biak," ujarnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Tangerang Kabupaten Komisaris Shinto Silitonga menjelaskan, karakteristik Kabupaten Tangerang ini sama dengan Kabupaten Bekasi. Sebagai kota penyangga, maka karakteristiknya pendukung kota Jakarta sehingga banyak perumahan, industry, pemukiman padat karena memang masyarakatnya kerja di Jakarta tapi tinggal di Tangerang.
“Sebagai masyarakat awam juga memang bersifat heterogen. Mereka menggunakan kendaraan bermotor sebagai sarana bekerja. Sehingga hal itu juga menjadi pemicu tingginya angka Curanmor,” jelasnya mantan Kapolsek Tambun, Kabupaten Bekasi itu.
Apalagi saat ini, menurut Shinto, sangat mudah untuk dapat memiliki kendaraan beroda dua. Dia mengingatkan agar pemilik menggunakan kunci ganda saat parker ditempat umum. “Cukup dengan DP uang Rp 500 ribu sudah bisa punya motor dan celakanya lagi pengamanan terhadap harta bendanya tidak cermat,” terangnya.(007)