Senin, 27 Juni 2011

Camat Ciptim Siapkan Pembongkaran Warem

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel melalui pihak Kecamatan Ciputat Timur (Ciptim) menyiapkan pembongkaran terhadap warung remang-remang (warem), di Jalan Menjangan Raya, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pemerintah Kota Tangsel, telah mengimbau untuk segera menutup usaha yang dijadikan sebagai ajang praktik prostitusi terselubung. Namun para pengelola warem mengabaikan imbauan pemerintah dan masih membuka usaha maksiatnya.


Dari hasil pantauan di Jalan Menjangan Raya Sabtu (25/6) malam, sejumlah warem di jalur tersebut masih buka dan menerima pelanggan. Ada sekitar belasan warem di lokasi tersebut dan dijadikan lokasi mangkal wanita panggilan.

Akibat kondisi ini, masyarakat pun dibuat gerah. Masyarakat resah dan meminta Pemkot Tangsel segera membongkar praktik prostitusi terselubung tersebut.

Warga tidak tinggal diam dan menunggu aksi dari Pemkot, namun warga juga sering melakukan imbauan kepada pengelola warem untuk segera menutup usahanya.

”Warga sudah sering memberikan teguran kepada pemilik warung. Namun, pemilik warung hanya tutup sementara, nantinya buka lagi. Kami sudah bilang kepada pemiliknya, tapi tutupnya cuma sebentar, besok tetep buka lagi,” kata Rohayah (48), warga sekitar.

Dirinya dan warga lain berharap kepada Pemkot untuk membongkar warem di Jalan Menjangan Raya tersebut. Jika Pemkot tak juga bertindak, kata dia, warga yang akan melakukan tindakan.
“kalau warga yang sudah turun tangan, pasti dibakar tuh warung, makanya kami serahkan ini kepada pihak kecamatan dan trantibnya,” tambah Rohayah.

Saat dikonfirmasi Camat Ciputat Timur Purnama Wijaya, mengakui banyak laporan keresahan warganya mengenai warem, dan akan segera menggusur lokasi tersebut. Dirinya mengaku jika pengelola warem di wilayah administrasinya memang membandel dan mengabaikan imbauan pemerintah.

“Saya sendiri sudah gerah dengan kondisi ini. Makanya, kami akan berkoordinasi dengan Trantib Kecamatan untuk segera membongkar warung maksiat yang ada di Jalan Menjangan,” katanya.

Dirinya sudah sering memberikan imbauan kepada pengelola warem untuk segera membongkar usahanya. Namun demikian, kata dia, imbauan yang dilontarkan hanya dianggap angin lalu dan warem tersebut masih berjalan.

“Pengelola warung memang membandel. Kami sering minta bongkar tapi tidak pernah digubris. Atas kondisi ini, kami akan melakukan tindakan yang memang harus dilakukan, yakni membongkar warem tersebut,” tandasnya.

Belasan warem tersebut diakui Purnama tidak mengantungi perizinan. “Warem itu tidak memiliki izin dan sangat meresahkan warga. Jadi tidak ada salahnya kalau dibongkar,” tegasnya.(001)